Minggu, 23 Mei 2010

Hikmah Babi Haram

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Baqarah:173)

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Maidah:3)

Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al An’am:145)

Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nahl: 115)

Kenapa Babi Haram??

Jawabnya: itu adalah Hak Mutlak Allah sebagai Tuhan. Dia berhak menentukan sesuatu sesuai kehendaknya. Tidak sesuatupun mampu mendikte keputusan Allah.

Jikalau ada penemuan Ilmiah yang menerangkan tentang buruknya babi, tidak menjadi alasan haramnya babi. Babi haram adalah karena Allah mengharamkannya. (setidaknya itu yang harus kita pegang)

Tapi tidak menutup kemungkinan juga jika Allah (mungkin) mengharamkannya karena buruknya (seperti yang ditemukan zaman sekarang).

Sekarang mari kita (coba) mengupas sedikit

1. Sembelih.

Islam mensyariatkan menyembelih hewan dengan cara memotong urat nadi dibagian leher sembari menyebut nama Allah. Dengan demikian, hewan akan mati karena kehabisan darah. Tapi babi tidak punya leher, sehingga ia tidak bisa disembelih. Kalau babi boleh dimakan, mungkin ia akan diberi leher seperti hewan lain. Tapi jika kemudian, dalam proses mematikan babi mirip dengan sembelih, sehingga babi mati karena kehabisan darah juga (+ Bismillah), tidak menjadikan babi halal untuk dimakan.

Kenapa sembelih?

Islam telah melarang segala macam darah, ternyata analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat ), suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, bersifat racun. Dengan kata lain uric acid adalah sampah dalam darah yang terbentuk akibat metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang diakibatkan oleh kandungan purine dalam makanan.Dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran, dan 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal,dan dibuang keluar tubuh melalui air seni. Dalam proses sembelih ini, secara langsung telah membersihkan daging dari darah yang sangat tidak baik bagi manusia. Dan untuk babi, karena dia tidak berleher, maka tentu bermasalah juga untuk menyembelihnya.

Dengan cara dipukul atau dicekik juga mati. Tapi tetap menyimpan darah dalam tubuhnya, sehingga dilarang oleh Allah. Manusia baru mengetahui sekarang, tapi Islam telah menjalankannya sejak ribuan tahun lalu, dan diteruskan oleh umat nabi Muhammad SAW. Subhanallah..

Tidak salah jika Islam mengatakan “Allah Maha Tahu”.

2. Kandungan babi.

Babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit, seperti : Virus Encephalitis, Virus Ebola, Virus H5N1, cacing pita, dll.

Daging babi adalah tempat persinggahan bagi beberapa jenis cacing yang berbahaya.
1. Cacing pita (Taenia solium),
2. Cacing spiral (Trichinella spinalis),
3. Cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
4. Cacing paru-paru (Paragonimus),
5. Fasciolepsis busci, Schistosoma japonicum,
6. Chlonorchis sinensis,
7. Erypsipelothrix sp., dll.

Larva cacing bisa berpindah ketubuh manusia melalui usus dan peredaran darah. Jika daging babi tidak diolah dengan baik, lalu dimakan, maka larva akan masuk dan menempel pada dinding usus dan berkembang biak. Menyerap sari-sari makanan, berakibat anemia (kurang darah), gangguan pencernaan, diare, histeria, mudah kaget, dll.

Babi adalah inang bagi bakteri, parasit, bahkan virus yang berbahaya. Babi dapat menampung virus flu yang berasal dari manusia maupun burung, memungkinkan virus tersebut bertukar gen dan menciptakan galur pandemik.

Dengan kata lain, babi adalah tempat yang tepat bagi pembentukan penyakit-penyakit baru di bumi ini.

Dan sekali lagi Allah telah menunjukkan jalan yang tepat untuk manusia.

Seiring majunya teknologi, memungkinkan pengolahan daging babi yang lebih bahkan sangat bersih. Sehingga, daging babi bisa steril dari kandungan buruknya. Tapi ini tidak menjadikannya halal. Karena Haramnya adalah jelas dari Allah. Bukan dari buruknya kandungan babi.

3. Kualitas daging babi.

Babi memiliki lemak punggung yang bersifat mudah mengalami oxidative rancidity (Oksidatif tengik/anyir), sehingga secara struktur kimia sudah tidak layak dikonsumsi.

Daging babi sulit dicerna meskipun tampak empuk dan enak. Seperti halnya Kolesterol.

praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging. Menyebabkan daging babi bau pesing.

Selain itu, daging babi menyebabkan banyak penyakit : pengerasan pada urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (angina pectoris) , dan radang pada sendi-sendi.

Selain itu Babi dan Monyet memiliki struktur DNA yang mirip dengan struktur DNA manusia, bisa jadi itu bermakna manusia memakan manusia dalam bentuk hewan.

Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thaghut?.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus. (Al Maidah:60)

Memakan daging babi dengan porsi yang lebih sedikit, mungkin bisa menghindari resiko. Tapi tidak juga menjadikannya halal. Meskipun setitik, daging babi adalah Haram.

4. Perilaku dan sifat babi.

Babi adalah hewan paling rakus diantara hewan yang ada. Dia makan apa saja yang bisa dimakannya. Makanan, sampah busuk, kotoran, bahkan memakan bangkai dan kotorannya sendiri. Memakan tanah. Ia tidak berhenti makan, jika makanannya habis, dia akan memuntahkan makanan diperutnya, kemudian memakannya kembali. Suka berada ditempat kotor, tidak suka ditempat bersih dan kering, juga sinar matahari. Dengan ransum yang jelek pun, bayi babi mampu tumbuh dengan baik.

Pemalas, tidak mau berusaha (mencari makan). Tidak gesit, tapi rakus. Makin tua makin malas dan lemah.

Babi adalah hewan yang adaptif, sehingga mereka mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Dilingkungan liar, babi bisa menjadi buas dan bertaring.

dan ternyata babi juga menganut Free seks. Keanehan yang membudaya dinegeri nonmuslim, ternyata belajar dari babi. Atau mungkin tertular. karena ada anggapan, bahwa “seseorang itu berkelakuan sesuai yang dimakannya” (wallahu a’lam). Selain seks bebas, mereka juga suka sejenis.

Kutipan khusus: http://irdakaiser.wordpress.com/2008/10/29/mengapa-babi-haram/

Ada orang asing (ilmuwan) bertanya kepada seorang Ulama mengenai hewan babi.
Ilmuwan : Haramnya hewan babi bagi umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukannya mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih akan menjadi halal?
Ulama : Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat Babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam?
Ilmuwan : Apakah itu?
Ulama : Coba anda buat 2 (dua) kandang.
Dimana 1 (satu) kandang isi dengan 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina.
1 (satu) kandang lagi isi dengan 2 (dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina.
Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya!!!
Ilmuwan : Tidak bisa!!!!????
Ulama : Mari kita lihat bersama-sama sekarang.
Pada kandang pertama dimana ada 2 (dua) ekor ayam jantan dan 1 (satu) ekor ayam betina, yang terjadi adalah 2 (dua) ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 (satu) ekor ayam betina tersebut sampai ada
yang menang dan kalah. Dan itu sesuai dengan Kodrat dan Fitrah manusia diciptakan Allah SWT.
Ilmuwan : Pada kandang Babi?
Ulama : Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang berisi 2(dua) ekor babi jantan dan 1 (satu) ekor babi betina. Ternyata 2 (dua) ekor babi jantan tidak berkelahi untuk memperebutkan 1 (satu) ekor babi betina,tetapi yang terjadi adalah 2 (dua) ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai 1 (satu) ekor babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan Homoseksual antara kedua ekor babi jantan setelah selesai dengan si betina. Hal inilah yang jelas2 bertentangan dengan Fitrah umat manusia.Bilamana umat Islam ikut2an memakan babi maka ditakutkan umat Islam akan mempunyai sifat dan karateristik seperti babi ini. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma’in, Wallahu A’lam Bish-shawab.

Di Amerika (dan Negara lain), babi “dipelihara” dengan baik. Makannya hanya dedak, perilakunya diawasi, kandangnya bersih, kesehatan dan kebersihannya dijaga dengan ketat. Sehingga, perilaku dan sifat babi yang buruk ini bisa dihindari, bahkan mungkin bersih sebersih-bersihnya.

Tapi ini tidak membuat babi menjadi halal. Karena yang mengharamkannya adalah Allah. Bukan perilakunya.

5. Akibat mengkonsumsi babi.

Sudah basi kalau terus-menerus memperingatkan tentang efek buruk memakan daging babi. Tidak akan mereka mengakui bahwa Islam agama yang benar, lantaran Islam telah menghindari selama ribuan tahun, sementara efek itu baru terjawab dizaman sekarang.

Sama halnya orang-orang kafir menolak mukjizat nabi Isra’ Mi’raj. Meskipun sekarang terjawab bahwa jarak bukanlah suatu halangan untuk ditempuh dalam sekejap. Mereka tetap pada kekafirannya.

Jadi akibat mengkonsumsi daging babi: NO COMMENT!!

6. Mengapa babi diciptakan?

Pertanyaan ini akan muncul setiap penjelasan diatas seperti menyudutkan orang-orang yang mengkonsumsi babi.

Tapi sebenarnya pertanyaan tersebut tidaklah masuk akal. Ini seperti mempertanyakan kekuasaan Allah yang maha Menciptakan, dimana setiap ciptaan, harus “jelas” tujuannya. Seolah manusia berhak tahu tentang semua rahasia alam, tanpa berusaha untuk mencari tahu.

Sejenis dengan pertanyaan berikut:

Mengapa diciptakan Iblis, padahal dia membangkang?

Mengapa diciptakan Dajjal, padahal merusak?

Mengapa diciptakan duri, padahal bunga lebih indah?

Mengapa diciptakan mati, padahal menakutkan?

Dan masih banyak pertanyaan tentang suatu ciptaan, yang tampak tidak ada manfaatnya. Dan kita sebagai manusia wajib mencari tahu.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,” (Ali Imran:190)

Dan dari setiap ciptaan Allah, pasti ada Hikmah meskipun tersembunyi.

Maka jadikan ulasan ini sebagai tambahan Ilmu dan Hikmah.

7. Terakhir.

Pada dasarnya setiap yang lebih banyak Mudharatnya dari manfaatnya, diharamkan dalam Islam. Karena Allah maha baik, menginginkan yang terbaik bagi hambaNya.

Haramnya babi bukanlah karena buruknya seperti paparan diatas. Tapi karena Allah mengharamkannya. Wallahu a’lam.

Jika seluruh keburukan babi telah bersih dari no. 1- 4, bukankah babi telah layak dikonsumsi?

Jawabnya tetap Haram. Haram. Haram. Titik.

Note: mohon maaf, tulisan ini bukan untuk menerangkan pada nonmuslim tentang bahaya babi. Tapi tidak lebih menyebarkan pada seluruh umat Islam, bahwa babi yang mereka dilarang mengkonsumsinya, ternyata sangat buruk.

sumber: disini, disini, dan sumber lain.

Merokok adalah HAM


Lagi asik nyantai naik motor, tiba-tiba datang gumpalan abu rokok bersama baranya. Wuihhh…, ga pake perasaan tuh orang. Ga tau apa kalo keselamatan gua barusan terancam!?..

Coba kalo tuh abu yang lagi nyala kena di mata, kena kulit aja udah ganggu konsentrasi gua, apalagi di mata. Lagian kenapa juga tuh perokok buang abu sembarangan? Emang dimobilnya ga ada asbak? Kalo ga ada, mestinya jangan dibuang. Isep sampe abis jangan ada sisa, biar orang lain ga keganggu.

Jadi inget ama temen. Lagi mo nunggang motor, udah di nyalain, tinggal nunggu dia naik, berangkat. Tapi kok lama ya??? Pas gua cek, ternyata dia lagi sibuk nyalain rokok.

Klik, ceklek. Motor gua matiin, standar gua pasang, terus gua bilang “kalo mo ngerokok, ngerokok aja dulu deh, kalo dah selesai, baru berangkat.”

“Emang knapa sih??” nanya balik dia.

“kalo mo ngerokok, jangan naik motor. Karena mengganggu pengendara yang lain!!” lagak gua.

Cerita diatas nyata, tapi memang tidak terlalu penting. Yang terpenting, bagaiman kita bersikap untuk tidak mengganggu Hak orang lain.

Merokok memang POLEMIK. Satu sisi dianggap sebagai Hak Azasi, tapi disisi lain mengganggu Hak Azasi orang lain. Pilih mana?

Entah sensasi apa yang dinikmati seorang perokok, yang jelas, mereka (sebagian) merasa tidak hidup tanpa rokok. Status rokok itu sendiri tidak jelas, halal atau haram (katanya sih Makruh yang mendekati Haram). Padahal dari sisi manapun kecuali Produsen, tidak ada manfaatnya sama sekali (ada yang tidak setuju??). Bukankah seharusnya bisa jadi Haram?

Padahal kerugian merokok tidak sebatas kesehatan. Tapi juga berefek pada Ekonomi dan Politik dunia.

Faktanya adalah:

  1. Total penduduk dunia 6.5 Milyar.
  2. Total Muslim dunia 1.3 Milyar.
  3. Total perokok di dunia 1.15 Milyar.
  4. Total Muslim yang merokok tidak kurang dari : 400 juta orang dan 140 juta orang adalah kaum Muslimin di Indonesia.
  5. Produser rokok terbesar di dunia adalah Phillip Morris.
  6. Donasi Phillip Morris kepada Israel adalah 12% dari profit yang mereka raih.
  7. Kalau kaum Muslimin yang merokok menghabiskan satu bungkus/hari, berarti mereka membakar 400 juta bungkus rokok/hari.
  8. Kalau harga rokok rata-rata $ 1.00/bungkus, berarti konsumsi mereka untuk rokok $ 400 juta/hari
  9. Kalau 50% kaum Muslimin yang merokok membeli produk Philip Morris, berarti mereka menghisap 200 juta bungkus rokok produk Philip Morris/hari.
  10. Total dana kaum Muslim yang masuk ke Morris sekitar $200 juta/hari
  11. Rata-rata keuntungan rokok produk Philip Morris : 10% /bungkus
  12. Berarti profit Philip Morris dari belanja rokok kaum Muslimin $ 20 juta/hari
  13. Dengan demikian, kamu Muslim yang merokok menyumbang ke Israel $ 2.4 juta/hari dan $ 28.8 juta/tahun atau $ 288 juta/10 tahun.

dikutip dari: eramuslim

(Kalau dalam Rupiah berapa ya??)

Dan PT. HM Sampoerna, kini menjadi salah satu perusahaan milik Philip Morris.

Wah.. luas sekali jangkauan kaum Yahudi menguasai dunia. Dan kita menjadi pendukung mereka tanpa sadar.

Kita keluar dari fakta diatas. Karena fakta tersebut hanya penyegar tulisan ini.

Merokok memang Hak bagi perokok. Tapi jika mengganggu Hak orang lain, akankah Hak kita akan tetap kita ambil? Adakah kerugian kecil ataupun besar yang ditimbulkan dari tidak merokok?

Merokok tidak dilarang, tapi diarahkan. Jadi ikutilah arahan itu.

Yang terbaik adalah, jangan merokok ditempat umum, jangan buang abu rokok sembarangan terutama jendela mobil, tidak merokok sambil berkendara, dan lain-lain….

Satu lagi, abu rokok yang dibuang saat berkendara, mengikutkan bara api. Bara api inilah yang bisa berakibat fatal bagi pengendara lain. Mari kita galakkan,

“TIDAK MEROKOK DIKENDARAAN”


Kalau mungkin "TIDAK ADA LAGI ROKOK".

Nas Gor Kam

Yuk, bikin Nasi Goreng kambing (untuk 1 porsi)

Bahan:

Nasi (1 piring), Daging Kambing dipotong dadu (100 Gram),

Bumbu:

Bawang putih, Bawang Merah, cabe, garam, lada halus, ketumbar, kunyit, Jahe.

Bahan lain:

Minyak Goreng, Mentega, Kecap Manis.

Buat bumbu:

  1. Haluskan bawang merah & bawang putih @3 butir, dan cabe (sesuai selera), kemudian goreng dengan sesendok minyak hingga matang dan angkat.
  2. Haluskan bawang merah & bawang putih @2 butir, ketumbar 15 butir, kunyit 1 cm2, jahe 2 cm2.

Cara buat:

  1. Masak bumbu no. 2 dengan 11/2 sendok minyak dan 1/2 sendok mentega, tambahkan garam secukupnya.
  2. Setelah setengah matang, masukkan daging kambing. Aduk-aduk hingga daging kambing matang (gunakan api sedang).
  3. Jika pakai telur, masukkan telur kocok setelah daging matang kemudian aduk merata.
  4. Setelah telur matang, masukkan bumbu no. 1 yang telah dimasak (minyak yang ada di bumbu jangan diikutkan)
  5. Aduk-aduk hingga rata sambil ditaburi lada halus secukupnya (jika suka penyedap rasa, tambahkan saja)
  6. Kalau pakai sayuran, masukkan sayuran, kemudian masukkan nasi.
  7. Tambahkan kecap.
  8. Anda sudah selesai memasak. Jangan lupa mencicipi, kalau kurang garam jangan salahkan saya.

Saran Penyajian:

TIDAK ADA. Sajikan sesuai selera anda.

Jumat, 21 Mei 2010

Pak Harto Dan Gus Dur

Dua Yang Awal Dan Akhir Di 2009

H.M. Soeharto Wafat

Awal tahun 2009, tepatnya tanggal 27 Januari, pukul 13:09 wib, bertempat di RS Pusat Pertamina Jakarta Selatan, mantan orang no. 1 Indonesia meninggal dunia.

Siti Hardiyanti Rukmana atas nama keluarga H.M.Soeharto. melakukan Konferensi Pers tepat pukul. 13.40wib.

H.M. Soeharto wafat pada usia 87 tahun (lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta pada 8 Juni 1921), setelah dirawat selama 24 hari di RS Pusat Pertamina Jakarta Selatan akibat kegagalan multi organ yg di deritanya.

masih teringat jelas, meskipun banyak masyarakat Indonesia ingin pak Harto diadili, tetapi yang mencintainya dan mendukungnya juga tak kalah banyak. Sang Jenderal tersenyum pergi diiringi do’a (hampir) seluruh anak Bangsa.

K.H. Abdurrahman Wahid Wafat

Di akhir 2009 ini, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang biasa dipanggil Gus Dur wafat. Mantan presiden keempat Indonesia ini wafat di RSCM Jakarta, pada tanggal 30 Desember 2009, pukul 18:45 wib, Setelah dirawat beberapa hari di RSCM.

Bapak Pluralisme ini lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 (69 tahun).

Meskipun tokoh yang kontroversial, Gus Dur adalah orang yang dekat dengan kaum minoritas dan rakyat kecil. Bahkan tercetus usulan agar Gus Dur mendapat gelar bapak Tiong Hoa Indonesia. Itu tdk berlebihan, mengingat jasa Gus Dur yang menjadikan Kong Hu Cu sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, bahkan hari raya Imlek adalah hari libur nasional.

Yang datang berziarah dan mendo’akan Gus Dur pun sampai saat ini (4 januari 2010) masih ramai. Sampai-sampai tanah makamnya pun di jumput oleh beberapa peziarah, karena dianggap mengandung Berkah dan Tuah.

Polemik.

Muncul usulan agar Alm Gus Dur mendapat gelar pahlawan seperti yang pernah diusulkan juga untuk Alm pak Harto.

Hari ini DPR membahas tentang kelayakan Alm Gus Dur menyandang gelar Pahlawan, dan gelar pahlawan untuk Alm pak Harto pun mencuat kembali.

Pahlawan ataupun bukan, keduanya adalah bapak bangsa ini, bangsa Indonesia. Mudah-mudahan mereka mendapat ampunan dari Allah SWT, mereka adalah manusia biasa yang tentu tidak sempurna.

4 Januari 2010.

Turki Utsmani (Ottoman)

Dinasti Ottoman (berasal dari kata Utsman) penguasa Islam dalam 36 generasi, lebih dari enam abad (1300 M-1922 M). Dimulai dari Utsman (tidak ada hubungannya dengan Utsman bin Affan) yang mendirikan kerajaan ini. Ayahnya Ertoghrul (Urtugul), seorang kepala suku dan penguasa lokal. Sebelumnya, mereka mengabdikan diri pada Sultan Alaudin II sultan kerajaan Seljuk yang sedang berperang melawan Bizantium. Dan mereka turut pula membantu Sultan Alaudin memerangi Bizantium, hingga Bizantium kalah. Sultan Alaudin menghadiahi mereka sebidang tanah di Asia Kecil sebagai wilayah kekuasaan.

Ertoghrul (Urtugul) meninggal pada tahun 1289 M. Utsman melanjutkan kepemimpinan. Pada tahun 1300M kerajaan Mongol menyerang Seljuk, menyebabkan kekalahan Kerajaan Seljuk dan Sultan Alaudin terbunuh. Wilayah kekuasaan Seljuk pun terpecah-pecah menjadi beberapa kerajaan kecil, saat itulah Utsman menyatakan kemerdekaan dan berkuasa penuh atas wilayah yang dikuasainya. Kerajaan Turki Utsmani (Ottoman) lahir dengan Utsman (dikenal juga dengan Utsman I) sebagai pemimpin. Dibawah pimpinannya, kota Broessa di kuasai (1317 M). Broessa dijadikan ibukota kerajaan pada tahun 1326 M. Utsman I bergelar “Padiansyah Ali Utsman”(raja besar keluarga Utsman).

Dibawah pimpinan Orkhan (726H/1326M­761H/1359M), wilayah kekuasaan Turki Ustmani diperluas dengan menaklukkan Azmir atau Smirna (1327 M), Thawasyanli (1330M), Uskandar (1338M), Ankara (1354M), dan Gallipoli (1356M). Daerah ini adalah bagian benua Eropa yang pertamakali diduduki kerajaan Utsmani. Dimasa ini juga kemiliteran Utsmani terorganisir dengan baik setelah sebelumnya sempat mengalami kemunduran akibat kesadaran prajuritnya yang menurun. Mereka merasa dirinya sebagai pemimpin yang berhak menerima gaji. Angkatan laut pun dibenahi, karena ia mempunyai peranan yang besar dalam perjalanan ekspansi Turki Utsmani.

Di masa Murad I berkuasa (761H/1359 M ­ 789H/1389 M), selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia juga meluaskan kekuasaan ke Benua Eropa. Ia menaklukkan Adrianopel -yang kemudian dijadikannya sebagai ibu kota kerajaan yang baru -, Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh wilayah bagian utara Yunani. Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Utsmani. Pasukan ini dipirnpin oleh Sijisman, raja Hongaria.

Sultan Bayazid I ( 1389- 1403 M), pengganti Murad I, dapat menghancurkan pasukan sekutu Kristen Eropa tersebut. Peristiwa ini merupakan catatan sejarah yang amat gemilang bagi umat Islam. Ekspansi kerajaan Utsmani sempat terhenti beberapa lama. Ketika ekspansi diarahkan ke Konstantinopel, tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk melakukan serangan ke Asia Kecil. Pertempuran hebat terjadi di Ankara tahun 1402 M. Tentara Turki Utsmani mengalami kekalahan. Bayazid bersama puteranya Musa tertawan dan wafat dalam tawanan tahun 1403 M.

Kekalahan Bayazid di Ankara itu berakibat buruk bagi Turki Utsmani. Penguasa-penguasa Seljuk di Asia Kecil melepaskan diri dari genggaman Turki Utsmani. Wilayah Serbia dan Bulgaria juga memproklamasikan kemerdekaan. Sementara putera-putera Bayazid saling berebut kekuasaan.

Kekacauan dapat diatasi dimasa Sultan Muhammad (Mehmed) I (1403-1421 M). Sultan Muhammad I berusaha keras menyatukan negaranya dan mengembalikan kekuatan dan kekuasaan seperti sediakala.

Setelah Timur Lenk meninggal dunia (1405 M), kesultanan Mongol terpecah dan terjadi perselisihan diantara anak-anaknya. Kondisi ini dimanfaatkan oleh penguasa Turki Utsmani untuk melepaskan diri dari kekuasaan Mongol. Namun, pada saat seperti itu juga terjadi perselisihan antara putera-putera Bayazid (Muhammad, Isa, dan Sulaiman).

Setelah sepuluh tahun perebutan kekuasaan, akhirnya Muhammad I berhasil mengalahkan saudara-saudaranya. Usaha Muhammad I yang pertama kali ialah mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negeri.

Usahanya ini diteruskan oleh Murad II ( 1421-1451M), sehingga Turki Utsmani mencapai puncak kemajuannya pada masa Muhammad (Mehmed) II atau biasa disebut Muhammad al-Fatih (1451-1484M).

Sultan Muhammad al-Fatih berhasil mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel tahun 1453 M. Dengan terbukanya Konstantinopel sebagai benteng pertahanan terkuat Kerajaan Bizantium, lebih mudahlah arus ekspansi Turki Utsmani ke Benua Eropa.

Dimasa inilah lambang bulan bintang yang dikenal umat Islam di Indonesia mulai dipakai. Kota Konstantinopel di jadikan Ibukota Turki Utsmani dan namanya diganti menjadi Istanbul.

Ketika Sultan Salim I (1512-1520M) naik tahta, ia mengalihkan perhatian ke arah timur dengan menaklukkan Persia, Syria dan dinasti Mamalik di Mesir.

Ketika Sultan Sulaiman al-Qanuni(1520 -1566M.) berkuasa, Ia mengarahkan ekspansinya ke seluruh wilayah yang berada di sekitar Turki Utsmani. Sulaiman berhasil menundukkan Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Budapest, dan Yaman. Dengan demikian, luas wilayah Turki Utsmani pada masa Sultan Sulaimanal-Qanuni mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika; Bulgaria,Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria,dan Rumania di Eropa.

Dimasa ini juga angkatan laut Turki Utsmani dikenal kuat.

Keberhasilan ekspansi tersebut dibarengi pula dengan terciptanya jaringan pemerintahan yang teratur. Dalam mengelola wilayah yang luas sultan-sultan Turki Utsmani senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan,sultan sebagai penguasa tertinggi, dibantu oleh shadr al-a’zham (perdanamenteri), yang membawahi pasya (gubernur). Gubernur mengepalai daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat beberapa orang al-zanaziq atau al-’alawiyah (bupati).

Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, Sultan Sulaiman I menyusun sebuah kitab undang-undang(qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Utsmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasa inilah, Sultan Sulaiman I bergelar al-Qanuni.

Setelah Sultan Sulaiman al-Qanuni wafat (1566 M), kerajaan Turki Utsmani mulai memasuki fase kemundurannya. Akan tetapi, karena sangat besar dan kuatnya Turki Utsmani, kemunduran itu tidak langsung terlihat.

Sultan Sulaiman al-Qanuni digantikan oleh Salim II ( 1566-1573M). Di masa pemerintahannya terjadi pertempuran antara armada laut Kerajaan Utsmani dengan armada laut Kristen yang terdiri dari angkatan laut Spanyol, angkatan laut Bundukia, angkatan laut Sri Paus, dan sebagian kapal para pendeta Malta yang dipimpin Don Juan dari Spanyol. Pertempuran itu terjadi di Selat Liponto (Yunani). Kekalahan harus diterima Turki Utsmani yang mengakibatkan Tunisia dapat direbut oleh musuh. Tapi dimasa Sultan Murad III, Tunisia dapat direbut kembali (1575 M).

Sultan Murad III (1574-1595 M) berkepribadian buruk, namun Kerajaan Utsmani pada masanya berhasil menyerbu Kaukasus dan menguasai Tiflis di Laut Hitam (1577 M), merampas kembali Tabnz, ibu kota Safawi, menundukkan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia, dan mengalahkan gubernur Bosnia pada tahun 1593 M. Namun kehidupan moral Sultan yang jelek menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.

Kekacauan ini makin menjadi-jadi dengan tampilnya Sultan Muhammad III (1595-1603M), pengganti Murad III, yang membunuh semua saudara laki-lakinya bahkan ibu-ibu tirinya demi kepentingan pribadi. Dalam situasi yang kurang baik itu, Austria berhasil memukul Kerajaan Utsmani.

Sultan Ahmad I (1603-1617 M), pengganti Muhammad III, sempat bangkit untuk memperbaiki situasi dalam negeri, tetapi kejayaan Kerajaan Utsmani di mata bangsa-bangsa Eropa sudah mulai memudar.

Situasi semakin memburuk dengan naiknya Mustafa I (masa pemerintahannya yang pertama(1617-1618 M) dan kedua, (1622-1623 M). Karena gejolak politik dalam negeri tidak bisa diatasinya, Syaikh al-Islam mengeluarkan fatwa agar ia turun dari tahta dan diganti oleh Usman II (1618-1622 M). Namun yang tersebut terakhir ini juga tidak mampu memperbaiki keadaan. Dalam situasi demikian bangsa Persia bangkit mengadakan perlawanan merebut wilayahnya kembali. Kerajaan Utsmani sendiri tidak mampu berbuat banyak dan terpaksa melepaskan wilayah Persia tersebut.

Langkah-langkah perbaikan kerajaan mulai diusahakan oleh Sultan Murad IV (1623 – 1640 M). Pertama-tama ia mencoba menyusun dan menertibkan pemerintahan. Akan tetapi, masa pemerintahannya berakhir sebelum ia berhasil menjernihkan situasi negara secara keseluruhan.

Di masa Ibrahim (1640-1648 M) Turki Utsmani kembali merosot, karena ia termasuk orang yang lemah. Pada masanya ini orang-orang Venetia melakukan peperangan laut melawan dan berhasil mengusir orang-orang Turki Utsmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M. Kekalahan itu membawa Muhammad Koprulu (berasal dari Kopru dekat Amasia di Asia Kecil) ke kedudukan sebagai wazir atau shadr al-a’zham (perdana menteri) yang diberi kekuasaan absolut. Ia berhasil mengembalikan peraturan dan mengkonsolidasikan stabilitas keuangan negara. Setelah Koprulu meninggal (1661 M), jabatannya dipegang oleh anaknya, Ibrahim.

Ibrahim menyangka bahwa kekuatan militernya sudah pulih. Karena itu, ia menyerbu Hongaria dan mengancam Vienna. Namun, perhitungan Ibrahim meleset, ia kalah dalam pertempuran itu secara berturut-turut. Pada masa-masa selanjutnya wilayah Turki Utsmani yang luas itu sedikit demi sedikit terlepas dari kekuasaannya, direbut oleh negara-negara Eropa yang baru mulai bangun.

Pada tahun 1699M terjadi “Perjanjian Karlowith” yang memaksa Sultan untuk menyerahkan seluruh Hongaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada Hapsburg; dan Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia kepada orang-orang Venetia.

Pada tahun 1770M, tentara Rusia mengalahkan armada kerajaan Utsmani di sepanjang pantai Asia Kecil.

Akan tetapi, tentara Rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh Sultan Mustafa III (1757-1774 M) yang segera dapat mengkonsolidasi kekuatannya.

Sultan Mustafa III diganti oleh saudaranya, Sultan Abd al-Hamid (1774-1789 M), seorang yang lemah. Di Kutchuk Kinarja ia mengadakan perjanjian yang dinamakan “Perjanjian Kinarja” dengan Catherine II dari Rusia. Isi perjanjian itu antara lain:

(1) Kerajaan Utsmani harus menyerahkan benteng-benteng yang berada di Laut Hitam kepada Rusia dan memberi izin kepada armada Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan LautPutih, dan

(2) Kerajaan Utsmani mengakui kemerdekaan Kirman (Crimea).

Kelemahan kerajaan Turki Utsmani menimbulkan pemberontakan-pemberontakan diwilayah kekuasaannya. Pemberontakan-pemberontakan terus berlanjut hingga abad ke 19 dan 20 M.

Dan klimaks hancurnya Turki Utsmani disempurnakan oleh Mustafa Kemal Attaturk, yang mengganti faham agama di negeri itu dengan faham Sekuler. Memisahkan agama dari pemerintahan.

Turki 2008

وَاللهِ إِنِّيْ لَا أَخْشَى عَلَيْكُمْ الشِّرْكَ مِنْ بَعْدِيْ وَلَكِنْ أَخْشَى عَلَيْكُمُ الدُّنْيَا أَنْ تَنَافَسُوْا فِيْهَا .

“ Demi Allah aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian, yang aku takutkan kalian berebutan keduniawian “ (HR. Bukhori)

dari berbagai sumber: Disini, disini, disini.

Bulan Bintang Dalam Islam


Sultan Muhammad (Mehmed) II bergelar al-Fatih (sang penakluk) berhasil mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel tahun 1453 M. Dengan terbukanya Konstantinopel sebagai benteng pertahanan terkuat Kerajaan Bizantium, lebih mudahlah arus ekspansi Turki Utsmani ke Benua Eropa.

Dimasa inilah lambang bulan bintang yang dikenal umat Islam di Indonesia mulai dipakai. Kota Konstantinopel di jadikan Ibukota Turki Utsmani dan namanya diganti menjadi Istanbul.

Bulan bintang telah digunakan sebagai lambang Byzantium. Didedikasikan pada Dewi Artemis (Dewi Diana) yang bersimbol bulan sabit. Mereka menaklukan kota itu dengan diterangi cahaya bulan dan catatan lain yang menyebutkan bahwa bulan sabit merupakan simbol Dewi Tnit (Carthagian, Bangsa Phoenioc).

Simbol bulan sabit tetap dipertahankan ketika kota ini direbut bangsa Romawi oleh kaisar Constantine pada 330 M. Nama kota berganti menjadi Nova Rome (Roma Baru) dan menjadi ibukota Romawi, pindah dari Roma di Italia (pada 395 M, Romawi pecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur).

Namun setalah raja Constantine wafat, kota ini lebih dikenal dengan nama Konstantinopel (kota Konstantin). Namus kaisar menambah simbol bintang ditengahnya. Bintang disebutkan sebagai simbol perawan suci bunda Maria. Namun catatan lain menyebutkan bahwa simbol bintang dirujuk dari simbol Dewi Ishtar (kata star = bintang dalam bahasa inggris diambil dari nama dewi itu).

Catatan lain menyebutkan bahwa kedua simbol itu telah dipakai bangsa Turki Kuno. Hal ini dibuktikan oleh penemuan artefak yang menggambarkan bulan bintang. Bahkan disebutkan bahwa simbol itu juga digunakan di Sumeria. Simbol itu kemudian diserap bangsa Turki ketika mereka melewati lembah itu dalam perjalanannya dari Asia Tengah – wilayah yang diduga sebagai asal-usul bangsa Turki – menuju Anatolia.

Ada juga yang menyebutkan bahwa bulan melambangkan wilayah kekuasaan Turki Utsmani. Ujung atas bulan melambangkan wilayah Turki Utsmani yaitu sebagian Asia. Bagian tengah bulan melambangkan wilayah Turki Utsmani yang berada di kawasan benua Eropa. Sedangkan ujung bawah bulan melambangkan benua Afrika. Lalu bintang yang terletak di tengah bulan melambangkan ibukota kesultanan Turki Utsmani yaitu Istanbul karena letaknya kira-kira memang diantara tiga benua tersebut.

Sedangkan legenda Turki Utsmani menyebutkan bahwa simbol-simbol tersebut diambil dari mimpi Utsman I. mimpi itu terjadi jauh sebelum ia menjadi raja. Penasihat spiritualnya menyebutkan bahwa mimpi itu menjadi pertanda akan kebesarannya namanya di masa depan.

Mana yang benar? Hingga kini belum ada penelitian yang meyakinkan soal ini. Namun, Ottoman adalah Negeri Islam pertama yang menggunakan simbol tersebut.

Jadi yang benar, Bulan Bintang adalah Simbol kekaisaran Turki Utsmani, bukan Islam. Meskipun Islam menjadikan bulan sebagai patokan perhitungan, seperti kalender Hijriyah, tapi bulan bintang yang kita kenal menunjukkan jatuhnya konstantinopel. Simbol kebesaran Turki Utsmani.

Kaum pagan memang menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai penghormatan pada sesuatu yang mereka sembah, tapi tidak dibenarkan dalam Islam.

Masa Islam sebelumnya tidak pernah menggunakan simbol apapun untuk menunjukkan jati dirinya.

Rasulullah Muhammad SAW maupun Khulafaur Rasyidin (632-661) tidak pernah membuat ketetapan soal simbol. Al-Qur’an pun tak pernah membicarakan soal tersebut. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa di zaman Rasulullah hanya ada bendera panji-panji perang sederhana dengan satu warna: hitam, putih, atau hijau. Di ‘Negara Madinah’ di zaman Khalifah yang empat memiliki simbol berupa bendera persegi empat berwarna hitam.

Bendera segi empat warna hitam juga digunakan Dinasti Umayah di Damaskus (660-750) dan di Kordoba (929-1010), dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258) maupun di Kairo (1261-1517). Hanya Dinasti Fatimiyah di Kairo (909-1171) yang menggunakan bendera warna hijau.

Jika kita cermati, semua dinasti yang menggunakan simbol yang sangat sederhana itu adalah dinasti yang berdarah asal dari tanah Hijaz. Sedangkan kerajaan-kerajaan Islam lainnya seperti Ottoman, Saljuk, Malmuk, Moghul, maupun keajaan-kerajaan Islam Nusantara memiliki bendera yang bergambar.

Kalau masih ada yang bilang bahwa Tuhan umat Islam (Allah) adalah nama lain dari Dewa Bulan, maka dia perlu banyak membaca sejarah. Terutama sejarah yang dia belum kenal. (jangan-jangan yang mereka baca, adalah sejarah hasil “Revisi”)

Kata Allah merujuk pada suatu dzat yang Maha Segala, yang tidak ada secuilpun kesamaan dengan Mahluk atau ciptaanNya.

Sedang Bulan adalah Ciptaan Allah.

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat” (QS:As-Syura(42):11)

Buat saya, lambang bulan bintang harusnya mengingatkan kita pada hadist berikut:

“Dari Abu Qubail berkata: Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Rumiyah?
Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata: Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Rumiyah?
Rasul menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu: Konstantinopel.
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)”

(kalau merujuk hadist diatas, maka jatuhnya Roma ke dalam kekuasaan Islam adalah hal yang pasti. Karena Rasul sendiri yang mengatakannya. He…) tinggal tunggu waktu.

Tulisan ini dibuat sebagai jawaban atas fitnah yang dilancarkan kaum kafir dan Musyrik yang mengatakan Allah=Dewa Bulan. Mudah-mudahan bermanfaat.

Dari berbagai sumber. salah satunya disini.